Jumat, 25 September 2015

Usai Lebaran, Indonesia Diserbu Investor Dari Malaysia


Liputan6.com, Jakarta - ‎Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, Indonesia bakal kedatangan para investor dari Malaysia setelah Lebaran tahun ini. Namun kunjungan penanam modal tersebut dipastikan bukan untuk membahas investasi pengembangan dan pembuatan mobil nasional (mobnas) dari Proton.

Hal ini disampaikan Kepala BKPM, Franky Sibarani saat berbincang dengan wartawan saat acara Tropical Landscapes Summit di Jakarta, Senin (27/4/2015). Dia mengaku, pemerintah Indonesia telah menggelar pertemuan sebelumnya dengan pemerintah Malaysia.

"Investor ‎Malaysia justru mau lebih banyak investasi. Mereka mau datang ke Indonesia tiga bulan lagi, jadi setelah lebaran datangnya," tegasnya.

Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Kata Franky, kedatangan investor Malaysia bukan untuk membicarakan masalah mobil nasional Proton yang pernah ramai diberitakan sejumlah media menyusul penandatanganan perjanjian kerjasama antara Proton Holdings Berhad dengan PT Adiperkasa Citra Lestari.

"Malaysia enggak si‎nggung masalah Proton. Tapi soal investasi IT, perkebunan, manufakturing dan industri pengolahan minyak kelapa sawit (CPO)," ucap dia.

BKPM, lanjut Franky, rajin mempromosikan investasi Indonesia kepada dunia luar. Dalam waktu dekat Mei ini, dia mengaku, BKPM akan menyambangi Korea, tepatnya Seoul, pertengahan Mei 2015 ke China dan Jepang pada akhir Mei ini.

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2221263/investor-malaysia-serbu-ri-usai-lebaran

Kamis, 24 September 2015

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Tembus Rp. 13.000


JAKARTA. Rupiah merosot dan kembali menembus level 13.000 per dollar Amerika Serikat. Di awal pekan ini, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan, rupiah berada di level 13.021 per dollar AS. 

Itu berarti pada Senin (4/5) ini, nilai tukar rupiah turun 0,64% atau 84 basis poin dibandingkan Kamis (30/4). Pada akhir bulan lalu, kurs rupiah berada di level 12.937 per dollar AS. 

Sementara di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level 13.023 per dollar AS pada Senin ini. Itu menunjukkan kurs rupiah melemah 0,57% jika dibandingkan dengan Jumat (1/5) yang di kisaran 12.948 per dollar AS. 

Pelemahan rupiah pada hari ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Rupiah anjlok karena pelaku pasar mengantisipasi inflasi bulan April yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. 

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, awal pekan ini, rupiah akan disetir pengumuman data-data domestik. Menurutnya, kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan bakar minyak (BBM) pada bulan lalu menjadi indikasi kenaikan inflasi. Prediksi BI, inflasi April 2015 naik 0,19% menjadi 0,44%. “Jika lebih tinggi dari perkiraan, bisa semakin menekan rupiah, bahkan berpotensi kembali ke level psikologis Rp 13.000,” tuturnya. 

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Agus Chandra juga menduga, rupiah rawan tekanan. “Hasil FOMC menjaga optimisme kenaikan suku bunga di tahun ini terus terjaga, sehingga pelaku pasar tetap mengoleksi dollar AS. Efeknya negatif bagi rupiah," jelasnya. 

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-melemah-dan-menembus-level-13000-per-dolar/2015/05/04

Bunga Kredit Tinggi Rupiah Melemah

Ilustrasi Suku Bunga
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) melihat bunga kredit di Indonesia yang mahal turut mempengaruhi depresiasi rupiah. Tingginya suku bunga di dalam negeri telah membuat pelaku usaha akhirnya mencari pinjaman ke luar negeri yang memberikan suku bunga lebih murah.

Dengan begitu maka pada saat jatuh tempo, mereka akan memborong dollar untuk membayar pinjaman. Hal ini akan membuat rupiah terdepresiasi. Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, bunga kredit yang mahal secara tidak langsung pengaruhi depresiasi nilai tukar rupiah. "Dollarnya lari semua, ikutlah kurs terdepresiasi," ujarnya pada Seminar Nasional Pembiayaan Investasi di Bidang Industri, Selasa (5/5).

Besar bunga kredit di dalam negeri saat ini berkisar antara 12% per tahun. Sedangkan di beberapa negara tetangga bunga kreditnya hanya 4%-6% per tahun. Seperti diketahui, saat ini rupiah terus melemah terhadap dollar AS. Bahkan dalam dua hari terakhir rupiah sudah menembus level 13.000 per dollar AS.

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/bunga-kredit-tinggi-membuat-rupiah-terdepresiasi

Pebisnis Wajib Baca : Usaha Kayu Bekas Untung 9 Miliar


Penggunaan kayu bekas justru lebih menguntungkan dibanding dengan kayu baru yang pasokannya lebih sulit didapat.

KATADATA –  Limbah kayu bekas yang banyak tersedia di sekitar ternyata bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Penggunaan kayu bekas justru lebih menguntungkan dibanding dengan kayu baru yang pasokannya lebih sulit didapat.

Hal ini dialami pemilik CV Nuansa Kayu Bekas, Rani Permata Sari. Di saat bisnis furniturenya mulai lesu pada 2009 akibat permintaan dari Eropa dan Amerika menurun tajam. Ditambah, pembakaran hutan kian marak membuat pasokan bahan kayu sulit diperoleh. 

Kondisi itu berubah ketika Rani secara tak sengaja menemukan banyaknya kayu bekas untuk rumah terbuang dan dibakar. Limbah kayu tersebut ditemukan tak jauh dari rumahnya di Wonorejo, Karanganyar. Rani mencoba mengambil kayu itu dan membentuknya menjadi barang kebutuhan rumah tangga seperti meja, kursi, dan lemari.
"Kayu bekas bongkaran rumah kan banyak tersedia. Indonesia tidak pernah kekurangan sampah, jadi saya pikir mengapa usaha ini tidak dicoba," ujarnya kepada Katadata dalam pameran 'Trade Expo Indonesia' di Jakarta minggu lalu. 

Tak disangka, di tengah bisnis furniturenya yang tengah lesu, pelanggannya yang mayoritas berasal dari luar negeri justru lebih tertarik dengan produk kayu bekasnya. Permintaan terus bertambah. Rani pun mulai memadukan bahan dari rotan yang juga banyak tersedia dan harganya jauh lebih murah.

Sejak saat itu dia mulai berani memamerkan produknya ini setiap acara pameran. Jumlah pembeli yang bertambah membuat Rani terus berinovasi mengikuti permintaan pelanggan. Produknya mulai dari meja, kursi, lemari, hiasan dinding, hingga mangkok kayu. 

Tidak hanya menggunakan kayu bekas dan rotan saja, kaleng dan drum bekas pun bisa disulapnya untuk kursi dan meja. Kisaran harga yang ditawarkan mulai US$ 6-20 per buah atau lebih, tergantung bahan baku yang digunakan.

Rani mengaku, produk olahan barang bekas ini memang sangat biasa, namun dengan sentuhan kreativitas membuat barang ini memiliki nilai tambah. Bahkan karena itu juga yang membuat bisnisnya ini begitu banyak diminati oleh buyer (pembeli) terutama yang berasal dari luar negeri, seperti ke Jerman, Belanda, Amerika, dan Cina.

"Mereka (pembeli) melihat bukan hanya fungsinya barangnya, tapi bahan yang tidak terpakai ternyata bisa diciptakan menjadi barang yang bisa berguna," tuturnya.

Bisnis kayu bekas ini ia rintis semula dengan dibantu 20 orang karyawan. Awalnya CV Nuansa Kayu Bekas bisa menghasilan omset Rp 240 juta per bulan. Rani pun tak ragu menambah modal hingga Rp 200 juta untuk membangun pabrik produksi. Enam tahun berjalan, karyawannya kini meningkat menjadi 230 orang dengan omset Rp 9 miliar per bulan. Setiap bulannya, 12 kontainer dikirim ke luar negeri untuk diekspor.

Rani mengaku hingga kini belum mengalami kesulitan berarti dalam menjalankan bisnis kayu bekasnya. Alasannya, usahanya tak memerlukan keahlian khusus dan bahan baku banyak tersedia.

Sumber : http://katadata.co.id/berita/2014/10/14/bisnis-kayu-bekas-hasilkan-rp-9-miliar-bulan

Fakta Bisnis Pallet, Untung Tidak Main-main


JAKARTA – Secara kasat mata pallet kayu, atau bantalan pengiriman barang ekspor impor, adalah barang yang tidak bernilai. Meski hanya sebuah bantalan pengiriman barang, namun siapa sangka barang ini bisa mendatangkan omzet miliaran rupiah.

Pallet kayu merupakan susunan kayu yang digunakan menjadi alas sebuah barang. Pallet kayu juga bisa dibentuk untuk peti kemas pengiriman barang. Biasanya pallet kayu banyak dicari oleh pelaku usaha agar barang yang akan dikirim tidak rusak selama perjalanan.

Peluang usaha inilah yang dilihat CEO PT Damar Esa Gemilang, Yati Sastrawati. Awalnya dia hanya bantu-bantu menjalankan usaha sang kakak di bidang yang sama pada 2005. Modal yang dibutuhkan kala itu senilai Rp200 juta.

Lama kelamaan Yati tertarik untuk terjun langsung mendirikan usaha palletnya sendiri. Berkat ketekunan dan kesungguhan, impiannya pun menjadi kenyataan. Perusahaan Damar Esa Gemilang terus berkembang pesat. "Sejak tahun 2010 saya mengelolanya sendiri," ujar Yati kepada Okezone, Minggu (11/1/2015).

Alumni STIE Indonesia ini mengaku, meski sudah memiliki pengalaman bersama sang kakak namun untuk menjalankan bisnis pallet ini secara mandiri tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, persaingan di antara pengusaha pallet kayu cukup ketat.

Dia bercerita pernah memiliki pengalaman buruk dalam menjalankan usahanya. "Pernah kita berurusan dengan salah satu perusahaan, tapi kita kalah saing karena ada pihak yang bermain. Kalau sudah begitu bagaimana? Kita cuma mau main sehat," tegasnya.

Yati menambahkan, untuk menghadapi persaingan yang tidak sehat. Pihaknya hanya akan melepas produk pada perusahaan yang melakukan proses tender secara sehat. Selain itu, terus berusaha mempertahankan kualitas pallet kayu. Karena jika kualitas baik, maka pelanggan akan puas.

Dalam menjalankan usahanya, Yati berusaha menggunakan kayu berkualitas legal logging. Artinya kayu yang digunakan bertanggung jawab dalam kelestarian hutan. Kayunya pun diolah melalui proses fumigasi sehingga tidak mengandung hama sesuai dengan standar food grade.

Tidak hanya itu, Yati juga menerapkan disiplin yang tinggi bagi karyawannya dalam memproduksi pallet kayu. Mesin untuk memproduksi kemasan kayu, seperti alat potong, alat serut, hingga mesin paku tembak (coil nail) diperhatikan secara detail oleh Yati. Pemotongan kayu pallet juga diukur secara rinci agar sesuai pesanan. Tujuannya agar ukuran pallet dan barang yang akan dikirim bisa sesuai. Dengan begitu barang kiriman pelanggan akan aman.

Proses produksi berstandar itu dilakukan agar produknya bisa mengikuti standar Departemen Pertanian dan Badan Karantina, yang ditetapkan dalam kebijakan International Standard Phytosanitary Measures.

Karena kualitas itulah pelanggan memilih pallet kayu produksi Yati. Dalam laman Facebook Damar Esa Gemiliang, tercatat sejumlah nama perusahaan besar menjadi kliennya, salah satunya perusahaan makanan dan minuman PT Garuda Food.

Kendati usahanya baru berjalan empat tahun, namun Yati bisa mengantongi omzet cukup menjanjikan. "Tahun kemarin omzet penjualan kita capai Rp1,2 miliar. Berharap ke depannya bisa lebih lagi, soalnya kalau pallet tergantung kegiatan ekspor di pasaran. Kalau ekspornya lagi meningkat ya pemesanan pallet kita meningkat, begitu juga sebaliknya," tandasnya.

Lika-liku Usaha Pallet Kayu

Tidak hanya geliat ekspor yang mempengaruhi pesanan pallet kayu, musim hujan pada periode Oktober-Januari juga menjadi masalah yang cukup berat bagi para pelaku usaha pallet kayu. Pasalnya, musim hujan akan mempengaruhi kualitas kayu. "Pengirimannya ke darat akan terganggu dan kualitas kayu juga jadi menurun," ujar Yati.

Dia menjelaskan, bahan baku pallet berasal dari kayu pohon berbuah, seperti pohon rambutan. Untuk mendapatkan suplai kayu, dia mendapatkan dari wilayah Jonggol, Banjarnegara, Sukabumi, hingga Tasikmalaya.

Untuk harga pembelian kayu dari pihak penggeser (distributor kayu) kayu dibeli seharga Rp1,1 juta hingga Rp1,3 juta per kubik. Biasanya kliennya memesan pallet kayu dalam jumlah yang cukup banyak dalam sekali order, yakni sekira 1.500 pallet kayu. Dari harga tersebut pihaknya akan menjual kembali pallet dalam bentuk jadi.

"Kisaran harga jual pallet kayu baru, kita jual Rp100-250 ribu per pallet. Namun, ada juga pengusaha lain yang jual pallet dari kayu bekas dengan harga yang murah kisaran Rp30-50 ribu. Tapi kualitasnya rendah," tukasnya.

Yati mengisahkan, usaha sektor pallet kayu juga harus mahir dalam memutar uang. Sebab sistem pembayaran biasanya tidak langsung dibayar tunai tergantung siklus invoice masing-masing perusahaan. "Pembayaran invoice itu bisa berjarak empat bulan. Sedangkan, bahan baku kayu baru harus dibayar secara cash," ujar dia.

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2015/01/09/320/1090156/pallet-kayu-usaha-bantalan-barang-yang-beromzet-rp1-2-m
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com